ABSTRAK
DIESTI SETYORINI: Pengembangan
Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Gowokan pada Anak Kelompok B TK Islam
AT-Taqwa Tulungagung, Skripsi, PGPAUD, FKIP UNP Kediri, 2013.
Kata
kunci : motorik kasar, permainan gowokan
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil
pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa kemampuan motorik kasar anak masih
kurang dan metode mengajar guru di TK AT-Taqwa Tulungagung masih konvensional.
Akibatnya suasana belajar mengajar monoton, kemampuan siswa kurang tereksplor
dengan baik. Hal tersebut tampak dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
untuk mengetahui kemampuan motorik kasar anak masuk kategori sangat kurang.
Permasalahan penelitian ini adalah: (1) Bagaimana
upaya guru mengembangan kemampuan motorik kasar melalui permainan gowokan pada
anak kelompok B TK Islam AT-Taqwa Kota Tulungagung?, (2) Apakah melalui
permainan gowokan dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar pada anak
kelompok B TK Islam AT-Taqwa Kota Tulungagung?
Penelitian ini menggunakan pendekatan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian siswa kelas B1 TK
AT-Taqwa Tulungagung. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, menggunakan
instrumen berupa RKH, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi
kegiatan guru.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah
(1) Upaya guru dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar anak melalui
permainan gowokan pada anak kelompok B TK Islam AT-Taqwa Tulungagung sebagai
berikut: (a) Memberikan penjelasan tentang permainan gowokan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh anak, (b) Memberi motivasi kepada siswa untuk lebih aktif
bergerak, (c) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari siswa
yang memiliki kemampuan motorik kasar baik, sedang dan kurang, (d) Memberi reward/hadiah pada kelompok yang paling
aktif bergerak dalam permainan, (2) Melalui siklus tindakan diketahui bahwa
kemampuan motorik kasar anak kelompok B TK Islam AT-Taqwa Tulungagung meningkat
melalui penerapan permainan gowokan.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian
ini, direkomendasikan : (1) Guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam
mencari metode pembelajaran yang menarik agar segala potensi yang dimiliki anak
meningkat, (2) Untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar hendaknya
sekolah/kepala sekolah selalu menekankan kepada guru untuk terus berprestasi.
Dengan melakukan berbagai motivasi pembelajaran kepada anak didik.Sebagai orang
tua diharapkan tidak terlalu membatasi ruang gerak anak, tidak terlalu overprotactive agar kemampuan motorik
kasar anak muncul tanpa dibatasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar